Kamis, 06 Juni 2013

Buku-buku Buddhisme PDF

Ingin tahu mengenai tanya jawab Budhisme, buka di alamat ini: http://www.buddhanet.net/pdf_file/now_know.pdf



Mengenai Buddhisme Yin Kuang click d link ini:



Penjelasan Mengenai Tipitaka salah satunya da di link ini:



Ingin membaca tentang apa itu Sutta Nipata click d sini aja:



Pdf ini menjelaskan mengenai apa itu Dhammapada, maka kunjungi saja link d bawah ini:

Sangha

Kegiatan Sangha

Ceremony Pavarana (Penutupan Masa Vassa) Bhikkhu Sangha di Indonesia Theravada Buddhist Centre (ITBC) - Jl.Boulevard Utara No. 1 Cemara Asri Medan (Sumut). Selasa 30 Oktober 2012

Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=AqltDcZKiRY




Prosesi latihan dan pengambilan sila pada Pabbajja Shramanera - Shramaneri ke-4
Sangha Mahayana Tanah Suci Indonesia

Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=zf5ThiuCEXU

Ritual Ibadah

Prosesi ritual ibadah Agama Khong Hu Chu, yang di praktekkan oleh petugas Li Tang Pondok Cabe


Di awali dengan membunyikan lonceng 3 kali yang merupakan tanda akan di mulainya ibadah 



 Menyanyikan pujian kepada Thien


Menyalakan Dupa dan mengayunkan dupa ke atas 3 kali dengan melafalkan doa-doa





  

The Agenda

Suasana saat pemaparan mengenai Agama Khong Hu Chu







Study Tour at Li Tang

Our Prof. Ikhsan Tanggok explaint about Khong Hu Chu Religion


Notulensi Nichiren Sho Shu


Notulensi ‘ Nichiren Shoshu ‘
Oleh: Ika Wahyu Susanti/ PA/ 4/ B

·         Jepang merupakan jalur terakhir penyebaran agama Buddha di jalur utara, yang sudah mengalami tahapan Buddha yang berkembang. Buddha Mahayana yang berkembang saat itu telah mengalami pengaruh lokal Tao dan Shinto.
·         Nichiren adalah seorang putera dari nelayan sederhana di kota Kominato—sebuah desa nelayan di Provinsi Awa (Chiba-ken). Ia dilahirkan pada 16 Februari 1222 dengan nama Nichiro atau sumber lain mengatakan Zennichiro atau Zennichi maro.
·         Nichiren muda memiliki dua pertanyaan mendasar  yaitu:

Notulensi Zen Buddhisme


Notulensi “ Zen Buddhisme
Oleh: Ika Wahyu Susanti/ PA/ 4/ B


Ø  Zen, merupakan ajaran tentang meditasi yang menuntut untuk dipraktikkan bukan dibicarakan atau dikaji dalam ceramah-ceramah keagamaan. Maksudnya adalah meninggalkan ketergantungan pada kata, aksara, dan bahasa dan memulai pemahaman dengan hati.
Ø  Secara Harfiah, kata Zen merupakan bahasa Jepang dari Ch’an dalam bahasa Cina. Ch’an sendiri merupakan penyebutan Dhyana dalam bahasa Cina. Jadi Zen merupakan perkembangan dari sekte Dhyana di India. Dhyana berarti meditasi.
Ø  Zen Buddhisme memfokuskan dirinya pada pencapaian pencerahan (Bodhi) melalui meditasi sebagaimana yang dilakukan oleh Siddharta Gautama. Zen meyakini bahwa setiap manusia memiliki sifat kebuddhaan alamiah atau potensi untuk mencapai pencerahan.
Ø  Tradisi meditasi atau dhyana yang berkembang adalah Yoga. Sang Buddha telah mempraktikkan Yoga selama 12 tahun setelah ia meninggalkan kehidupan duniawi. Faktanya, ia tidak menemukan apa-apa setelah mempraktikkan Yoga.
Ø  Pada dasarnya, sifat dasar yoga untuk meng-kontemplasikan spirit di satu poin tertentu yaitu:

Sangha


SANGHA
Oleh: Ifa Nurofiqoh



A.      PENDAHULUAN
 “Agama Buddha adalah agama Missionari yang pertama dalam sejarah kemanusiaan dengan suatu pesan keselamatan yang universal bagi semua umat manusia. Sang Budha setelah mencapai pencerahan/penerangan sempurna, mengutus 61 siswanya ke berbagai arah yang berlainan dan meminta mereka untuk membabarkan dhamma demi kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia”.
Dr. K. N. Jatatilleke, “Budhism and Peace” [1]
Ajaran Buddha setelah Mahaparinibbana Sang Buddha, dilanjutkan oleh para siswa-siswa utama melalui konsili-konsili yang menghasilkan kumpulan ajaran Buddha berdasarkan khotbah, aturan dan peristiwa yang terjadi pada waktu kehidupan Sang Buddha. Penyebaran ajaran Buddha memberikan banyak kontribusi kemakmuran pada berbagai negara. Raja Asoka yang terkenal dengan pedangnya dan selalu ingin menguasai negara-negara yang sebelahnya, namun setelah mendengarkan ajaran Sang Buddha, kemudia menjadi pengikut Buddha dan berperang bukan dengan senjata tajam melainkan dengan kebenaran Dhamma.
Sangha berperan sebagai perubah nilai psikologis pada manusia. Orang yang melihat kehidupan dan perbuatan para Bhikkhu yang terlatih dalam sila, memberikan kesejukan hati dan rasa damai. Kegembiraan ini muncul dalam diri manusia yang selalu memberikan penghormatan dan keyakinan terhadap Sangha. Dimana para bhikkhu-bhikkhuni yang selalu memberikan dampak yang baik dalam bertindak.
Dalam memahami agama Buddha, tentunya akan kita temukan perbedaan-perbedaan dengan agama lain. Para penganut agama Buddha tidak memerlukan upacara-upacara keagamaan seperti pemujaan terhadap sang dewa, namun agama buddha lebih mengutamakan penganutnya untuk berbuat (karma) membebaskan diri dari pederitaan (dukkha). Penyebab dari dukkha itu sendiri adalah keinginan (tanha) dan ketidaktahuan (avijja). Untuk dapat terbebas dari dukkha tersebut maka sesorang harus bisa melenyapkan/memadamkan keinginan yang terbelunggu didalam dirinya dengan melaksanakan Salah satu dari delapan jalan untuk melenyapkan penderitaan yaitu dengan melaksanakan sila (salah satunya dengan cara menjadi anggota sangha). Untuk dapat menjadi seorang sangha harus melalui beberapa tahapan-tahapan dan mematuhi dasa sila agama Buddha, selain itu juga terdapat beberapa tingkat kesucian yang harus dicapai bagi kelompok buddha sangha.
Memang untuk memahami ajaran tentang sangha kita perlu mempelajari terlebih dahulu mengenai sejarah awal dan perkembangannya, sebelum kita masuk kedalam pembahasan yang lebih rinci seperti tingkat kesucian, kedudukan, serta tahapan-tahapan dalam memasuki kelompok sangha. Untuk itulah penulis akan memaparkan sedikit pemahamannya mengenai hal tersebut.

B.       SEJARAH TERBENTUKNYA SANGHA
Pada waktu Sang Budha menyebarkan Dhamma, semua persoalan dan ketidak jelasan yang timbul baik yang berasal dari lingkungan biksu maupun upasaka, apabila tidak dapat dipecahkan sendiri maka ditanyakan kepada Sang Budha. Sesuai dengan sabda Sang Budha sebelum wafat kepada Bikkhu Ananda untuk berpedoman pada Dhamma-Vinaya, maka dalam pelaksanaannya tidak mudah karena dalam agama Budha tidak dikenal adanya lembaga keagamaan yang diberikan wewenang tertinggi yang memutuskan dan memberikan ketetapan atas suatu masalah. Untuk memastikan Dhamma Vinaya yang dimaksud dalam suatu permasalahan prosedurnya tidaklah mudah.[2]

Pdf Buddhisme in Srilanka

Buddhisme in Srilanka



Pdf Essentials of Buddhisme

Essentials of Buddhisme

 


pdf Budhisme in Thailand

Buddhism in Thailand