Notulensi ‘
Nichiren Shoshu ‘
Oleh: Ika Wahyu
Susanti/ PA/ 4/ B
·
Jepang merupakan
jalur terakhir penyebaran agama Buddha di jalur utara, yang sudah mengalami
tahapan Buddha yang berkembang. Buddha Mahayana yang berkembang saat itu telah
mengalami pengaruh lokal Tao dan Shinto.
·
Nichiren adalah seorang putera dari nelayan sederhana di kota
Kominato—sebuah desa nelayan di Provinsi Awa (Chiba-ken). Ia dilahirkan pada 16
Februari 1222 dengan nama Nichiro atau sumber lain mengatakan Zennichiro atau
Zennichi maro.
·
Nichiren muda memiliki dua pertanyaan mendasar yaitu:
a.
Pertama adalah bagaimana ia bisa mengalami kepastian keselamatan?
b.
Kedua adalah mengapa pasukan kekaisaran dikalahkan oleh rezim Kamakura
tahun 1221 terlepas dari doa dan inkarnasi yang ditawarkan oleh Tendai dan
Shingon rohaniwan atas nama penyebab kekaisaran?
·
Buddha Sâkyamuni di Saddharma Pundarika Sutra diidentifikasikan dengan
Buddha Amitâbha, dan pembacaan Nembutsu juga didorong untuk dibacakan bersama
Saddharma Pundarika Sutra.
·
Pada tahun 1253 Nichiren memulai misi kenabiannya yaitu untuk mengajak
manusia kembali kepada jalan Lotus-Sutra.
·
Aliran Pure-Land terutama,
meyakini bahwa Amida merupakan Buddha setelah Sakyamuni (Siddharta Gautama).
·
Pandangan Nichiren, Buddha yang patut disembah adalah Sakyamuni; sehingga
Nichiren beranggapan bahwa Pure-Land telah menyimpang dari ajaran Buddhisme yang
murni.
·
Ajaran-ajaran Nichiren yang menentang aliran-aliran Buddha yang lain di
Jepang diungkapkan sendiri olehnya: “those
who practice invocation to Amitabha are due to suffer continuous punishment in
Hell; the Zen sect is the devil; the Shingon sect is the ruiner of the country;
the Ritsu sect is the enemy of the country”.
·
Mantra dari aliran Nichiren ini adalah Namu-Myoho-Renge-Kyo. Maknanya
adalah:
a.
Namu or Nam: Nam
merupakan kependekan dari Namu yang
berarti kesetiaan.
b.
Myoho: Myo merujuk pada aspek spiritual dalam kehidupan;
sementara Ho merujuk pada aspek
fisikal atau material dalam kehidupan. Mengombinasikan keduanya menjadi satu
kata merepresentasikan interpenetrasi dari keduanya; aspek spiritual dan
fisikal saling menyatu. Myo juga
berarti kehidupan sementara ho
kematian; lagi-lagi keduanya adalah dua hal yang merepresentasikan
interpenetrasi dari kehidupan dan kematian.
c.
Renge: secara literal, Renge berarti bunga teratai (lotus
flower), yang menyimbolkan keagungan Hukum ini. Karena teratai memproduksi biji
dan bunganya pada saat yang bersamaan, renge
merepresentasikan keseiringan antara sebab dan akibat.
d.
Kyo: berarti ajaran atau
sutra. Juga bisa berarti suara, vibrasi atau ritme; karena sebuah sutra
merupakan suatu suara yang teremanasi dari Buddha.
·
Tahun 1294 adalah tahun dimulainya penyebaran ajaran Nichiren di Kyoto;
kemudian terus berkembang hingga abad ke-14.
·
Ajaran-ajaran
Nichiren Shoshu antara lain:
i.
Nam-myoho-renge-kyo
ii.
Ghohonzon
Penganut ajaran ini menganggap
bahwa siapa saja yang tawakal kepada Dai-Gohonzon dan mengucapkan
Nam-myoho-renge-kyo kepada roh perorangannya maka ia akan dapat bergabung
dengan roh alam semesta.
iii.
Teori Kaidan
Kaiadn adalah suatu balai Buddhis
tempat para calon pendeta mengangkat nadar keagamaan. Yakni merupakan pusat
pemuajaan dimana semua orang dapat menyatakan kebulatan tekad merekauntuk
mengubah hidup mereka sendiri dan seluruh umat manusia dan membersihkan diri
mereka dari karma yang menyedihkan diri mereka dari karma yang menyedihkan
melalui kekuatan Dai-gohonzon yang maha besar.
·
Agama Buddha Nichiren Shoshu pertama-tama masuk ke Indonesia pada tahun
1950-an. Tahun 1964 dibentuk wadah bagi umat Nichiren Shoshu di Indonesia yaitu
NSI (Nichiren Shoshu Indonesia).
·
Berkembang mula-mula di Jakarta. Sejak kepemimpinan Senosoenoto, agama
Buddha Nichiren Shoshu berkembang luas hingga ke desa-desa.
·
Program
Senosoenoto terhadap arah perjuanagan Nichiren Shoshu di Indonesia terbagi
menjadi beberapa tahap diantaranya:
i.
Masa Perkenalan
(1963-1972)
Ditandai denga lahirnya “ Yayasan
Buddhis Nichiren Shoshu Indonesia tanggal 22 September 1970 No. 76”
ii.
Masa Pembuktian
(1972-1979)
Pada masa pembuktian, identitas
Nichiren Shoshu Indonesia mulai aktif dengan gerakan-gerakan masyarakat dan
berpartisipasi dalam majelis-majelis agama Buddha yang mulai dengan ikut
sertanya Majelis Agama Buddha Nichiren Shoshu Indonesia di dalam musyawarah Intern
Umat Beragama Buddha di Lawang Jawa Timur, tanggal 12-14 Maret 1976.
iii.
Masa Pembentukan
Pondasi (1980-1987)
Masa ini merupakan masa terberat
bagi Majelis Agama Buddha Nichiren Shoshu Indonesia, karena pada masa ini fokus
perjuangan mulai ditunjukkan untuk mencari dan membangun jalur-jalur
penyebarluasan Agama Buddha Nichren Shoshu Indonesia. Oleh karena itu pada
tahun 1981-1982 telah ditetapkan sebagai “Tahun Kepemudaan”, sesuai dengan
kebijaksanaan yang telah diputuskan. Pada masa ini juga terlaksana beberapa
kegiatan. Diantaranya:
ü Kegiatan
kemasyarakatan
ü Kegiatan
dalam bidang kesenian.
ü Turut
membantu dalam memecahkan masalah-masalah nasional sekaligus mensukseskan
program-program pemerintah seperti seminar-seminar atau penetaran-penataran.
ü Bagi
pemuda-pemuda juga mengadakan kegiatan-kegiatan seperti pengelolaan
perpustakaan, ceramah dari tokoh-tokoh masyarakat, dll
·
Kata ‘’sadaparibhuta’’
diambil dari nama seorang tokoh Boddhisatva yang merupakan judul dari Bab XX
Saddharma Pundarika Sutra yang berarti ‘’selalu tidak meremehkan’’ ( Sada= selalu, A= tidak, Paribhuta=
meremehkan).[2]
·
Kompleks Vihara Sadaparibhuta ini terletak di antara
bukit-bukit indah di desa Megamendung, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Di
atas tanah seluas 8 hektar itu terdapatsebuah tempat peristirahatan, sebuah
rumah Joglo asal Jawa Tengah, bukit perkemahaan dan vihara Sadarparibhuta I,
II, dan III.[3]
·
Di antara perkembangan Organisasi Agama Buddha di Indonesia,
yaitu:[4]
ü Berdiri Organisasi Java Buddhists Association pada tahun 1930 yang merupakan bagian dari The
International Buddhists Missionary ( Berpusat di Thaton, Myanmar ).
ü Terbit Majalah Moestika Dharma pada tahun 1932 yang dipimpin oleh Kwee Tek Hoay.
ü Peristiwa-peristiwa penting
bagi agama Budha yang terjadi pada tahun 1934 antara
lain adalah:
1. Ong Soe
An ( tokoh Theosofi Bandung ) mengundang Bhikkhu Narada Thera dari
Srilangka untuk memberikan babaran Buddha Dharma di Pulau Jawa. Bapak
Mangunkawatja ( Tokoh Masyarakat Jawa ) ditabhiskan menjadi Upasaka oleh
Bhikkhu Narada Thera.
2. Dibentuk Java Buddhists Association
Afdeeling Batavia ( Jakarta ).
3.
Dibentuk Java Buddhists Association Afdeeling Buitenzorg (
Bogor )
4.
Dibentuk Batavia Buddhists Association. Tujuan dari Batavia
Buddhists Association adalah untuk dapat bergerak lebih leluasa karena segala
keputusan dari Java Buddhists Association harus mendapat persetujuan dari induk
organisasi di Thaton, Myanmar.
5.
Dibentuk Central Buddhists Institut Voor Java ( Bhs. Belanda
: De Dharma in Nederlandsche Indie )
yaitu wadah kebersamaan seluruh organisasi Umat Buddha di Hindia Belanda.
ü Ketika
tahun 1935, dibentuk Sam Kauw Hwee yaitu
organisasi-organisasi setempat yang anggotanya terdiri dari penganut agama
Buddha, Kong Hu Cu dan Tao (Bhs. Indonesia : Sam Kauw Goat Poo) Tujuannya untuk
mencegah orang Tionghoa menjadi penganut agama lain dan menyandang Budaya
Barat.
ü Tahun 1952 dibentuk kembali Perkumpulan
Sam Kauw Hwee yang merupakan kelanjutan dari Sam Kauw Hwee 1935.
Daftar Pustaka
http://groups.yahoo.com/group/pmvbs-baa/message/626.
diunggah pada tanggal 18 maret 2013.
http://www.nichiren-shoshu-indonesia.org/about.php. di unggah pada tanggal 18
Maret 2013.
Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia. Buddha Dharma Mahayana. Penyusun: Suwarto. T. Jakarta: Majelis Agama Buddha Mahayana
Indonesia. 1995.
Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia. Sejarah dan Perkembangannya Agama Buddha Nichiren Syosyu.
[1]Diaksesdarihttp://www.nshi.org/Nichiren “RiwayatHidupNichirenDaishonin”;
diaksespada 5 April 2013
[2] Majelis Agama Buddha
Nichiren Syosyu Indonesia. Sejarah dan Perkembangannya Agama Buddha Nicirren
Syosyu di Indonesia.
[3] Majelis Agama Buddha
Nichiren Syosyu Indonesia. Sejarah dan Perkembangannya Agama Buddha Nicirren
Syosyu di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar