Responding paper Budhisme, “Kitab Suci Agama Buddha”
Nama: Ika Wahyu Susanti/ 1111032100039/ PA/3/B
Kitab-kitab
agama Buddha yang ada, baik yang tersusun sistematis, dalam bentuk asli atau
terjemahan, tertulis dalam bahasa Pali, Sansekerta, Tibet dan Cina serta dalam
bahasa-bahasa lain dimana agama Buddha berkembang.
Kitab-kitab
Tipitaka Pali adalah kitab yang tertua serta terlengkap. Kitab Tipitaka sebagai
kitab suci agama Buddha tersusun ke dalam Vinaya Pitaka (peraturan),;
Sutta Pitaka (Khotbah tetang ajaran); Abhidhamma Pitaka (Filsafat,
etika dan metafisika).
Ajaran agama
Buddha bersumber pada kitab Tripitaka yang merupakan kumpulan Khotbah,
keterangan, perumpamaan dan percakapan yang pernah dilakukan sang Buddha dengan
para siswa dan pengikutnya. Dengan demikian, isi kitab tersebut semuanya tidak
berasal dari dari kata-kata sang Buddha sendiri melainkan juga kata-kata dan
komentar-komentar dari para siswanya. Oleh para siswanya sumber ajaran tersebut
dipilah menjadi tiga kelompok besar, yang dikenal dengan pitaka atau
keranjang, yaitu Vinaya pitaka, Suttra pitaka, dan Abidharma pitaka.[1]
Selain
pengelompokkan diatas, kitab-kitab agama Buddha juga dapat dikelompokkan
menjadi kitab Sutra dan Sastra. Kitab Sutra adalah
kitab-kitab yang dipandang berisi ucapan sang Buddha sendiri, meskipun ditulis
jauh sesudah Ia meninggal dunia, sedangkan kitab Sastra adalah kitab
yang berisi uraian yang ditulis oleh
tokoh ternama yang biasanya disusun secara sistematis.
Penulisan kitab Berbahasa Pali
Kitab Pali yang pertama kali ditulis
adalah kitab suci Tipitaka pada abad pertama SM di Cylon. Sejak saat itu banyak pula kitab-kitab lainnya yang
ditulis dan mengacu pada kitab suci Tipitaka. [2]
Suatu alasan
penting memberikan dan mempelajari bahasa Pali dalam memahami ajaran Buddha
yang lebih mendalam. Karena bahasa ini merupakan gudang yang menyimpan
pengetauhan yang sangat berharga dari sejarah india kuno.
Diantara
penulis kitab berbahasa Pali ke semuanya berisi hal-hal sekitar Buddha yang
sampai saat ini sangat membantu kita untuk memahami ajaranNya, beberapa
diantara mereka adalah Nagasena, Buddhadatta, Buddhaghosa, dan Dhammapala.
Penulisan kitab berbahasa Sansekerta
Kita mengenal
banyak penulis kitab agama Buddha dalam bahasa Sansekerta. Mereka antara lain
adalah Asvaghosa, Nagarjuna, Buddhapalita, Bhavaviveka, Asanga, Vaubandhu,
Dinnaga, dan Dharmakirti.
Kitab Suci Agama Buddha
adalah Tipitaka. Demikian juga halnya di Indonesia. Hal itu telah ditetapkan
dalam kongres umat Buddha Indonesia di Yogyakarta tahun 1979 yang pada waktu
itu dihadiri tujuh majelis Agama Buddha dan Sangha-Sangha dari aliran Theravãda
dan Mahayana ataupun aliran Theravãda yang berbaur dengan Mahayana. Kitab suci
Agama Buddha (Tipitaka) yang lengkap hanyalah yang berbahasa Pali (bahasa yang
dipergunakan oleh Sang Buddha dan oleh rakyat jelata suku Magadha).
Tipitaka (Sansekerta:
Tripitaka) adalah kumpulan ajaran Buddha selama 45 tahun dalam bahasa Pali.
Terdiri dari Sutta (Doktrin umun), Vinaya (kode disiplin), dan Abhidhamma
(psikologi mutlak.Tipitaka dihimpun dan disusun dalma bentuknya seperti saat
ini oleh para Arahat yang memiliki kontak langsung dengan Sang Guru sendiri.[3]
Tipitaka
terdiri dari tiga bagian ajaran Buddha. Tiga bagian itu adalah:
Vinaya
pitaka memuat hal-hal
terutama berkaitan dengan aturan tata tertib bikkhu dan bikkhuni.
Sutta
pitaka terdiri dari
ceramah-ceramah utama yang diberikan oleh Buddha sendiri dalam berbagai
peristiwa.
Abhidhamma
pitaka adalah kumpulan
kitab yang palinh penting dan menarik, karena mengandung filosofi dan psikologi
mendalam dari ajaran Buddha, lain dari wacana sederhana dalam Sutta pitaka.
Daftar
Pustaka
Ali,
Mukti. Agama-agama di Dunia. IAIN Sunan Kalijaga Press. Yogyakarta: 1988
Tim
Penyusun, Materi Kuliah Sejarah Pekembangan Agama Buddha. CV. Dewi
Kayana Abadi. Jakarta:2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar